Laman

Selasa, 09 April 2013

Tips menanggulangi "GALAU"
  1. Jangan pernah menganggap bahwa ini adalah akhir dari segalanya. Sebab jika kita menganggap ini akhir maka motivasi kita akan menurun
  2. Selalu mengingat Allah, Jika kita Galau karena hubungan dengan manusia, hal yang terbaik adalah memperbaiki hubungan kita dengan Sang Maha Pencipta.sebeb kita telah menduakan Allah denganmakhluknya.
  3. selalu berdzikir kpd ALLAH
  4. Berdoa agar diberikan yang terbaik

================Selamat mencoba============

Kamis, 12 April 2012

jenis penelitian:
  1. kualitatif
  2. kuantitatif
  3. Reaseach and development (terbaru)

Sabtu, 12 November 2011

pengenalan alat ukur listrik


       I.            Analisis Data
Bagian-bagian multimeter
1.      Sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk (ZeroAdjust Screw), berfungsi untuk mengatur kedudukan jarum penunjuk dengan cara memutar sekrupnya ke kanan atau ke kiri dengan menggunakan obeng pipih kecil.
2.      Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero(Zero Ohm Adjust Knob), berfungsi untuk mengatur jarum penunjuk pada posisi nol. Caranya : saklar (Ohm), test lead + Wpemilih diputar pada posisi  (merah dihubungkan ke test lead – (hitam), kemudian tombol pengatur diputar ke kiri atau ke kanan Wkedudukan 0 sehingga menunjuk pada .Wkedudukan 0
3.      Saklar pemilih (Range Selector Switch), berfungsi untukmemilih posisi pengukuran dan batas ukurannya.Multimeter biasanya terdiri dari empat posisipengukuran, yaitu :
4.      (Ohm) berarti multimeter berfungsi sebagai WPosisi ohmmeter, yang terdiri dari tiga batas ukur : x 1; x 10;Wdan K
5.      Posisi ACV (Volt AC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter AC yang terdiri dari lima batas ukur :10; 50; 250; 500; dan 1000.
6.      Posisi DCV (Volt DC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter DC yang terdiri dari lima batas ukur :10; 50; 250; 500; dan 1000.
7.      Posisi DCmA (miliampere DC) berarti multimeter berfungsi sebagai miliamperemeter DC yang terdiri daritiga batas ukur : 0,25; 25; dan 500.
8.      Tetapi ke empat batas ukur di atas untuk tipemultimeter yang satu dengan yang lain batas ukurannyabelum tentu sama.
9.      Terminal), berfungsi sebagai WLubang kutub + (V A tempat masuknya test lead kutub+ yang berwarna merah.
10.  Lubang kutub – (Common Terminal), berfungsi sebagai tempat masuknya test lead kutub - yangberwarna hitam.
11.  Saklar pemilih polaritas (Polarity Selector Switch),berfungsi untuk memilih polaritas DC atau AC.
12.  Kotak meter (Meter Cover), berfungsi sebagai tempat komponen-komponen multimeter
13.  Jarum penunjuk meter (Knife –edge Pointer), berfungsi sebagai penunjuk besaran yang diukur.
14.   Skala (Scale), berfungsi sebagai skala pembacaan

Uji resistansi
Logam tembaga
Pengukuran ke
Nilai resistansi (R)
Devisiasi (dR)
Kuadrat devisiasi (
1
0.0025
+0,00016
2,56 x
2
0,00275
-0,00009
8,1 x
3
0,00275
-0,00009
8,1 x
n = 3
=0,008

= 4,18 x
Dari tabel diatas diperoleh informasi bahwa:
=
DR=
Sehingga nilai terukur:
R=  ±DR= 0,00266 ± 0,0000457 W
Dan ketelitiannya:
100% x %=100% x %=82,81%
Dari data diatas dapat dikatakan bahwa tembaga adalah bahan yang mempunyai resistansi sebesar 0,00266 ± 0,0000457 W . Secara teori pada rangkaian tertutup, tegangan berbanding lurus dengan arus dan hambatan, jadi semakin besar hambatan maka arus yang mengalir semakin kecil. Dan tembaga merupakan bahan yang mempunyai daya hantar listrik yang tinggi. Sehingga tembaga dapat digolongkan bahan konduktor.
Kayu kering
Dari hasil praktikum diatas, dapat disimpulkan bahwa kayu kering mempunyai  resistansi yang tak terhingga besarnya. Sehingga kayu kering merupakan bahan yang tidak dapat menghantarkan daya listrik , dan dapat dikatakan bahwa kayu kering merupakan bahan isolator.
Logam alumunium
Pengukuran ke
Nilai resistansi(R)
Devisiasi (dR)
Kuadrat devisiasi
1
0,0035
+0,00008
0,64 x
2
0,00375
-0,00017
2,89 x
3
0,0035
+0.00008
0,64 x
n =3
0,01075

4,17 x
Dari tabel diatas dapat diperoleh informasi:
=
DR=
Sehingga nilai terukur:
R=  ±DR =   ±  W
Dan ketelitianya:
100% x  
Dari data diatas dapat dikatakan bahwa alumunium adalah bahan yang mempunyai resistansi sebesar  ±  W. Secara teori pada rangkaian tertutup, tegangan berbanding lurus dengan arus dan hambatan, jadi semakin besar hambatan maka arus yang mengalir semakin kecil. Dan alumunium merupakan bahan yang mempunyai daya hantar listrik yang cukup tinggi. Sehingga tembaga dapat digolongkan bahan konduktor.
Dari tiga bahan diatas, daya hantar tertinggi pada tembaga, sedangkan kayu kering adalah bahan yang tidak mempunyai daya hantar.
Uji tegangan dan pengukuran skala
Pengukuran tegangan DC (2 battery @1,5volt)
Pengukuran ke
Skala tegangan
Nilai tegangan(V)
Devisiasi(dV)
Kuadrat devisiasi
1
Skala 10
2,4
-0,2
0.04
2
2,4
-0,2
0,04
3
2,4
-0,2
0,04
4
Skala 50
2
+0,2
0,04
5
2
+0,2
0,04
6
2
+0,2
0,04
n=6

13,2

0,24
Dari tabel diatas diperoleh informasi bahwa:
DV= =0,219
Sehingga nilai terukur:
V= DV =2,2 ± 0,219 V
Dan ketelitiannya:
100% x
Pengukuran tegangan AC (catu daya tegangan 9 V)
Pengukuran ke
Skala tegangan
Nilai tegangan(V)
Devisiasi(dV)
Kuadrat devisiasi
1
Skala 10
9
-0,3
0.09
2
9
-0,3
0,09
3
9,2
-1
1
4
Skala 50
9
-0,3
0,09
5
8
+0,7
0,49
6
8
+0,7
0,40
n=6

52,2

4,68
Dari tabel diatas diperoleh informasi bahwa:
DV= =0,967
Sehingga nilai terukur:
V= DV = 8,7 ± 0,967V
Dan ketelitiannya:
100% x
Secara teori perbedaan skala pada pengokuran tegangan AC maupun DC tidak menjadikan perbedaan hasil pengukuran tegangan, selama  besar sumber tegangan yang digunakan sama. Tetapi pada hasil pengukuran diatas ditemukan adanya perbedaan. Hal ini dikarenakan :
1.      Kurang cermat dalam pembacaan hasil ukur
2.      Kurangnya kalibrasi pada multimeter yang digunakan
3.      Adanya hambatan pada bahan kabel  yang digunakan
4.      Tidak stabilnya arus yang mengalir